Menanam Pohon Mencintai Alam CiptaanNya

Tak terasa, tahun demi tahun berlalu dan nanti pada tanggal 1 Agustus 2024 SD Marsudirini St. Yoseph merayakan ulang tahun yang ke-90. Usia sembilan puluh tahun bagi manusia adalah usia bijaksana yang patut disyukuri, demikian juga dengan SD Marsudirini St. Yoseph. Tema ulang tahun sekolah kali ini adalah “ Bergerak dan Berdampak”. Sebagai ungkapan syukur atas berkat Tuhan yang tak terkira ini, dibuatlah rangkaian kegiatan sampai perayaan ulang tahun dilaksanakan. Salah satu dari rangkaian kegiatan HUT sekolah adalah Gerakan penanaman pohon selain untuk memperingati Hari Pohon yang jatuh pada tanggal 10 Januari juga merupakan perwujudan misi sekolah sesuai teladan Bapa Fransiskus Asisi, yaitu mencintai sesama dan alam ciptaanNya.

Gerakan penenaman pohon direncanakan pada tanggal 26 dan 27 Januari 2024. Adapun pohon yang ditanam ada dua macam. Pohon Pule (Alstonia Scholaris) yang ditanam di halaman SD Marsudirini St. Yoseph sebanyak 9 pohon, dan pada tanggal 27 Januari 2024  Pohon Tabebuya (Tabebuia Rosea) sebanyak 81 pohon ditanam di Gua Maria Tuking Katentreman(Imatuka)  Gemer, Dukun, Magelang di lereng Gunung Merapi pada tanggal 26 Januari 2024. Jadi jika dijumlahkan semua jumlah pohon yang ditanam melambangkan usia sekolah, yaitu 90 pohon.

Pohon Pule maupun Pohon Tabebuia selain sebagai perindang dan keindahan serta sumber nektar bagi lebah, masing-masing memiliki manfaat yang berbeda.  Pohon Pule memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, di antaranya obat diare, pemusnah kutu rambut, obesitas, obat beri-beri, menurunkan hipertensi, dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan Pohon Tabebuia kayunya dapat dimanfaatkan untuk bahan bangunan, dan bunga yang banyak dan setiap hari berguguran dapat menghasilkan pupuk bagi alam dan menjaga tekstur tanah.

Kami mengajak orang tua siswa, alumni, Komita Sekolah atau siapapun, secara pribadi atau kelompok mengejawantahkan rasa cintanya kepada Bumi sebagai tempat kita dan anak cucu kita tinggal dengan mendonasikan pohon untuk ditanam. Dengan Gerakan penanaman pohon ini kita terlibat dalam sejarah untuk kelangsungan hidup Bumi beserta isinya dan diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap alam. Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Romo Agustinus Sudarisman selaku Romo Paroki Santa Maria Lourdes Sumber di mana Taman Doa Imatuka berada maupun warga SD Marsudirini St. Yoseph.

Hari yang ditunggu pun tibalah. Tanggal 26 Januari 2024 merupakan hari bersejarah bagi semua warga SD Marsudirini. Pagi begitu cerah, matahari bersinar hangat menyinari bumi. Raut wajah ceria terpancar dari setiap warga SD Marsudirini St. Yoseph.  Sebanyak 18 Angkutan umum nampak berjejer memenuhi halaman SD Marsudirini St. Yoseph. Setelah pembagian penumpang angkutan bagi peserta didik dan pendamping, rombongan pun segera berangkat. Kami menyusuri jalan beraspal dengan pemandangan asri. Perjalanan sekiitar 25 menit ditempuh dengan gembira. Ada yang menyanyi, main tebak-tebakan, bersendau gurau, namun ada juga yang hanya diam menikmati perjalanan sambal melihat pemandangan.

Sampai di area Taman Doa Imatuka, kami diarahkan untuk menuju ke taman doa untuk segera memulai acara. Acara dimulai dengan doa Bersama yang dipimpin oleh Pak Heri. Pembacaan dari Injil Lukas tentang bagaimana para murid diutus berdua-dua mewartakan kabar sukacita dari Allah. Kita pun diutus Tuhan untuk datang ke Imatuka, mau kotor, capek, mau bergerak agar berdampak bagi diri sendiri dan sesama dengan terlibat menanam pohon. Dilanjutkan dengan sambutan oleh Suster Gerda selaku kepala sekolah. Suster  bersama komite mengucapkan syukur dan berterima kasih kepada semua pihak sehingga acara dan gagasan baik ini dapat terlaksana dengan baik. Beliau juga berharap agar pohon yang ditanam terus dirawat, disentuh dengan cara didatangi secara bergilir. Perwakilan wilayah Gemer oleh Bapak Theo menyampaikan terima kasih atas kepedulian sekolah terhadap lingkungan. Beliau juga mendoakan sekolah agar semakin sempurna.  

Setelah selesai acara doa bersama dan berbagai sambutan, peserta didik kelas 1 bersama kelas 6 menuju ke atas lagi untuk menanam pohon. Di sisi timur merupakan wilayah kelas 2 dan kelas 5  untuk menanam pohon, sedangkan kelas 3 dan kelas 4 di sisi sebelah utara  wilayah penanaman pohonnya. Penanaman 81 pohon tabebuia dilaksanakan oleh peserta didik didampingi masyarakat sekitar dan pembimbing. Setelah penanaman pohon selesai, dilanjutkan menyantap nasi doa dengan berbagai macam lauk yang penuh makna. Nasi doa sangat special dari lereng Merapi. Nasi doa merupakan ungkapan doa dari semua orang yang turut berperan menyediakan bahan terbuatnya nasi doa agar nasi yang disantap menjadi kekuatan dan akhirnya menjadi Pujian atas Kemurahan Allah.

Tanggal 27 Januari 2024, penanaman pohon dilanjutkan Kembali di sekolah dengan menanam  9 Pohon Pule. Beberapa donatur datang untuk melaksanakan penanaman. Hadir di antara mereka sebagai donatur Romo Nugroho bersama dengan keluarga menanam pohon. Seluruh peserta didik ikut membantu menanam pohon-pohon pule dengan gembira. Masing-masing peserta didik mengambil tanah setidaknya sepucuk slenggrong dan ditaruh di lubang pohon.

Puji Tuhan Yesus Kristus Secara keseluruhan acara penanaman pohon berjalan dengan baik dan lancar. Semoga Pohon-pohon yang sudah ditanam terus  hidup dan tumbuh subur sehingga mampu memberi manfaat bagi seluruh alam.

Sumber informasi:

• Internet dengan penyesuaian pribadi
• Data pribadi berdasar peliputan